1789 : Pemberontakan Di Kapal HMS Bounty
Pada tahun 1787, Letnan William Bligh, prajurit muda dari Angkatan Laut Kerajaan Inggris yang baru saja berhasil membantu pelayaran Kapten James Cook melayari Pasifik Selatan, diangkat oleh Sir Joseph Banks dari AL Kerajaan Inggris untuk menjadi kapten kapal HMS Bounty.
Tujuan layaran kapal kecil HMS Bounty adalah untuk menghimpun buah sukun dalam jumlah besar dan hendak dikirimkan ke pulau-pulau di kawasan Karibia. Buah sukun tersebut akan ditanam sebagai cadangan makanan bagi kaum budak di koloni Inggris tersebut.
Pelayaran berlangsung berat. Perasaan bosan sangat mencekik, walau pun pelayaran tersebut tidak jauh berbeda dengan pelayaran kapal-kapal lainnya pada periode tersebut. Setelah singgah lama di Tahiti untuk mengumpulkan tanaman buah sukun, dan mengangkutnya ke kapal, HMS Bounty melanjutkan pelayaran menuju Karibia dan kemudian kembali ke Inggris.
Pagi hari tanggal 28 April 1789, dipimpin oleh nakhoda Fletcher Christian, dua belas awak kapal melakukan aksi pembangkangan yang sekarang terkenal sebagai pemberontakan. Mereka menguasai kapal dan membuang Letnan Bligh dan pendukungnya terapung-apung di lautan.
Siapakah yang salah ?
Apakah karena Bligh seorang yang arogan dan keras dalam menegakkan peraturan ? Ataukah karena Fletcher Christian seorang pengkhianat yang neurotik ? Apakah keduanya justru merupakan korban tak berdosa dari suatu keadaan ?
Sebagian pemberontak itu kemudian menetap di Pulau Pitcairn, pulau di kawasan Pasifik selatan, arah timur laut dari Selandia Baru. Pulau itu populasinya (1982) sebanyak 54 orang.
Kisah terkenal ini pernah difilmkan pada tahun 1935 oleh MGM yang dibintangi Clark Gable & Laughton, serta dibuat ulang kemudian dengan bintang Marlon Brando dan Ron Howard.
Kajian lebih lanjut mengenai peristiwa yang terkenal dengan sebutan Mutiny on the Bounty (Pemberontakan Di Kapal Bounty) tersebut, dapat Anda akses lebih mendetil pada situs :
http://www.lareau.org/bounty.html
0 Comments:
Post a Comment
<< Home